Taneh Karo Simalem Bumi Turang

30 April 2019

Nabung Surbakti Panglima Perang Pahlawan Dari Tanah Karo

Nabung Surbakti adalah panglima perang pasukan Sunggal. Perang Sunggal (Perang Karo) adalah perang terlama di Indonesia terhadap penjajah Belanda selama 23 tahun yang terjadi pada tahun 1872 dan berakhir pada tahun 1895. Setelah hancurnya Sunggal, kemudian dilanjutkan lagi oleh Nabung Surbakti yang membuat markasnya di Tanduk Benua. Perang tersebut terjadi kurang lebih selama 3 tahun.

25 November 2018

17 Hiasan Gambar Ornamen Rumah Adat Karo Siwaluh Jabu

Rumah adat Karo adalah bangunan tradisional yang dihiasi dengan ornamen, yang memiliki hal–hal yang berhubungan dengan lambang yang bermakna adat istiadat. Dalam pembuatan ornamen rumah adat Karo akan melewati berbagai proses perencanaan yang matang dan tidak terlepas dari adat istiadat yang telah ditetapkan sebagai sumber hukum yang berlaku di tengah–tengah masyarakat, melalui sidang adat raja, yang kemudian dikirim kepada ahli kesenian atau Penggerga yang mendapat perintah dari Pengulu Taneh.

Setiap lembar papan yang dihiasi ornamen pada masyarakat Karo ada yang bermakna keindahan, kekeluargaan dan yang mengandung unsur mistik untuk menjaga pemilik rumah dan sebagai pengerat sistim kekeluargaan pada masyarakat Karo.

Berikut adalah ornamen yang terdapat pada Rumah Adat Karo :

17 September 2018

Cerita Singkat Desa Surbakti

Desa Surbakti berada di Kabupaten Karo dan termasuk ke dalam kecamatan Simpang Empat yang merupakan salah satu desa tua. Awal mula terbentuknya desa Surbakti, berawal dari pendiri desa atau dalam bahasa karo disebut Simanteki Kuta adalah marga Karo Karo Surbakti. Karo-Karo Surbakti yang mendiami desa tersebut membagi 4 bagian dalam wilayah tempat mereka tinggal atau dalam bahasa karonya ialah Kesain, yaitu :

  1. Kesain Surbakti Rumah Lige
  2. Kesain Surbakti Rumah Suah
  3. Kesain Surbakti Rumah Jahe
  4. Kesain Ginting Rumah page/Suka pengulun.
Seperti pada penjelasan di atas Masyarakat di Desa Surbakti mayoritas bersuku Karo dan yang membentuk atau Simanteki Kuta juga adalah suku Karo sendiri. Seiring perkembangan zaman dalam perjalanan waktu, masyarakat di desa Surbakti pun semakin bertambah dengan adanya perkawinan dari daerah desa lain dan dengan datangnya masyarakat dari desa lain ataupun suku lain walaupun dalam jumlah yang tidak terlalu besar.

06 September 2018

Sejarah Desa Sembahe

Desa Sembahe pendiri kampung tersebut adalah orang yang bermarga Tarigan dan Ketaren (Karo-Karo). Orang yang pertama membuka lahan ialah marga Ketaren. Cerita yang berkembang dalam masyarakat terutama para orang tua tentang Sembahe adalah dahulu kala ada sebuah sebongkah batu besar berdiri kokoh di atas sebidang tanah. Gua Batu tersebut memiliki pintu dan ada ruangan didalamnya kira-kira 3x2 meter. Penduduk sekitar mempercayai jika Gua tersebut merupakan sebagai tempat tinggal Umang. Pada Kala itu, ada sebuah perkampung kecil di daerah Tanah Karo. Masyarakat setempat menyebutnya Kampung Uruk Rambuten. Tidak banyak yang tinggal disana, hanya beberapa keluarga saja dan rumah-rumah mereka dikelilingi pohon beringin yang besar, perkampungan kecil tersebut hanya dihuni oleh marga Ketaren.