1. Perumah Begu, yaitu upacara pemanggilan arwah seseorang yang sudah meninggal dan dapat berkomunikasi dengan roh-roh para leluhur dengan mengijinkan roh-roh itu masuk ke dalam tubuhnya.
Upacara Perumah Begu masih ada diantara penganut Animisme.
2. Ndilo Tendi, upacara ini dilakukan apabila ada seseorang yang terkejut akan suatu kejadian, baik karena penglihatan, pendengaran atau jatuh, hanyut, dan lain sebagainya. Di mana Roh atau tendi orang tersebut meninggalkan dari tubuhnya karena terkejut.
3. Nengget, adalah upacara yang ditujukan kepada pasangan suami istri yang setelah sekian tahun berumah tangga namum belum memiliki anak.
4. Ngarkari, ialah upacara menghindari suatu kemalangan yang dialami oleh suatu keluarga di mana guru sibaso berperan penting.
5. Perselihi, ialah upacara pengobatan suatu penyakit atas diri seseorang, di mana untuk menghindari penyakit menjadi lebih berbahaya.
6. Ngulakken, ialah suatu upacara agar penyakit yang menyerang seseorang karena dibuat sengaja oleh orang lain hilang. Dan bisa saja penyakit yang dikirim tadi dapat dipantulkan ke si pembuatnya penyakit tadi.
7. Erpangir Ku Lau, adalah untuk membersihkan diri seseorang atau keluarga secara keseluruhan, menghilangkan kesulitan, malapetaka dan lainnya.
8. Ngeluncang, ialah upcara ritual untuk mengusir segala pengganggu seperti roh halus agar desa tersebut terhindar dari penyakit atau malapetaka.
9. Njujungi Beras Piher, adalah suatu upacara yang dilakukan bagi seseorang sebagai ucapan syukur dan berkat untuk keselamatan karena seseorang tersebut telah berhasil dalam menjalankan tugas atau misi tertentu, ataupun luput dari kecelakan atau marabahaya, sembuh dari penyakit parah, terkabul cita-citanya dan lain sebagainya.
10. Ndilo Wari Udan atau Erlau-Lau, memanggil turunnya hujan kepada Tuhan agar musim kemarau diganti musim hujan.
Upacara Ritual Tradisional masyarakat Karo yang disebutkan diatas, pada zaman sekarang ini sudah sangat jarang dilakukan oleh masyarakat karo, bahkan beberapa diantaranya sudah tidak dijalankan lagi beberapa upacara Tradisional tersebut.
Terima Kasih.
Mejuah-Juah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar