Pada jaman dahulu Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung mempunyai ketinggian yang sama, tetapi karena perkelahian antara Dewa Raja Umang Deleng Sinabung dan Dewa Raja Umang Deleng Sibayak karena masalah Dewi Ratu Deleng Barus. Akhirnya Dewa Raja Umang Deleng Sinabung dengan kesaktiannya, memancung kepala Deleng Sibayak hingga putus, terbang ke dekat Kampung Kaban yang dinamai dengan Deleng Sikutu, sedangkan kaki Deleng Sinabung dipancung oleh Dewa Raja Umang Deleng Sibayak maka Deleng Sinabung tanpa kaki sekarang ini.
28 Juni 2014
Legenda Gunung Sibayak
Pada jaman dahulu Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung mempunyai ketinggian yang sama, tetapi karena perkelahian antara Dewa Raja Umang Deleng Sinabung dan Dewa Raja Umang Deleng Sibayak karena masalah Dewi Ratu Deleng Barus. Akhirnya Dewa Raja Umang Deleng Sinabung dengan kesaktiannya, memancung kepala Deleng Sibayak hingga putus, terbang ke dekat Kampung Kaban yang dinamai dengan Deleng Sikutu, sedangkan kaki Deleng Sinabung dipancung oleh Dewa Raja Umang Deleng Sibayak maka Deleng Sinabung tanpa kaki sekarang ini.
27 Juni 2014
Legenda Lau Debuk Debuk
Sejarah cerita mengenai Lau Debuk-debuk yaitu dilatarbelakangi oleh suatu kisah yang pernah terjadi di tempat tersebut, seperti yang dikemukakan oleh Dada Meuraxa dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Suku-suku Di Sumatera Utara.
Guru Pertawar Reme (Guru Kandibata) seorang dukun yang terkenal mampu mengobati segala penyakit di Tanah Karo dan di Alas-Gayo (Aceh). Pada suatu waktu bersama istrinya yang juga merupakan seorang Dukun Tenung (dukun Sibaso) merantau ke daerah Alas dan Gayo dan meninggalkan kedua anak gadisnya yaitu Tandang Kumerlang dan Tandang Suasa. Telah beberapa lama sang dukun merantau serta banyak harta yang telah dikumpulkan namun belum pernah pulang ke kampung halamannya. Telah beberapa kali utusan dikirim untuk memanggil sang dukun pulang. Berhubung di Tanah Karo daerahnya telah berjangkit