- Kami Orang Karo, berjanji menjaga harkat dan martabat Suku Karo
- Kami Orang Karo, berjanji menjaga keutuhan setiap jengkal Tanah Bumi Turang
- Kami Orang Karo, berjanji mempertahankan kemerdekan dan persaudaraan Merga Silima
- Kami Orang Karo, berjanji menjaga kemakmuran, keadilan dan peradaban Budaya Karo
- Kami Orang Karo, berjanji dengan segenap tumpah darah untuk tetap mencintai Tanah Karo Simalem
13 Juli 2011
Orang Karo Cinta Karo
12 Februari 2011
Sejarah Permotor Bas Taneh Karo
Laki Eget Permotor, Seorang pemuda Karo bernama Jem Tarigan Sibero atau di suku Karo disebut Pa Rasmi (kemudian disebut “Laki Eget” karena ada kisah/ceritanya), terlahir di Desa Kidupen, Kecamatan Juhar di tahun 1924. Anak semata wayang pasangan Nerusi Tarigan Sibero dan Terangka br Ginting Jadibata dan cucu pertama dari Malem Tarigan dan Seh Ate br Ginting Tumangger. Mengawali kanak-kanaknya dan sekolah rakyat (vervolg school) di sana, hingga akhirnya (tidak tamat) dan menyusul rombongan ayahnya yang manteki kuta ke Lau Beski (sekarang jadi Lawe Desky di Aceh Tenggara) di tahun 1927.
06 Februari 2011
Sejarah Moria di GBKP
Persekutuan perempuan Karo dimulai dengan persekutuan perempuan dan para pemudi yang dipelopori oleh Nr.Van Den Berg, Ny.Dr, de Klein, Suster Meyer, Pertumpun Purba, Nimai Purba. Dengan mengingat bagaimana pentingnya peranan perempuan-perempuan ini baik dalam mendukung pelayanan di Gereja maupun di masyarakat, maka pada waku itu sudah dianggap perlu untuk mengadakan pertemuan. Maka diadakanlah pertemuan pertama yang dihadiri oleh 24 orang di sekolah Christelyke HIS Kabanjahe, yang dinamai dengan CMCM (Christelyke Meisjes Club Maju) yang berdiri pada tanggal 30 Juli 1930. Adapun program yang dilakukan kelompok ini adalah : bernyanyi, berdoa, koor, membaca dan menulis; pengetahuan umum yaitu: kesehatan dan kebersihan, menata dan melayani jamuan makan, menjahit dan tata boga. Setelah Nr. Van Den Berg kembali ke negeri Belanda, maka tugasnya digantikan oleh Nr. Pdt. Neuman Bosch dan Nr.Pdt. Vuurmans.
03 Februari 2011
Sejarah Kecamatan Tiga Binanga
Kecamatan Tiga Binanga terdiri dari 18 desa.
Perubahan Desa Tiga Binanga menjadi Kelurahan Tiga Binanga terjadi pada tahun 1999 dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.
Adapun batas-batas Kelurahan Tiga Binanga secara administratif adalah :
- Sebelah Utara berbatas dengan Uruk Biru;
- Sebelah Selatan berbatas dengan Desa Gunung;
- Sebelah Timur berbatas dengan Desa Kuala;
- Sebelah Barat berbatas dengan Desa Kuta Galuh.