Taneh Karo Simalem Bumi Turang

03 Februari 2011

Sejarah Kecamatan Tiga Binanga


Kecamatan Tiga Binanga terdiri dari 18 desa.
Perubahan Desa Tiga Binanga menjadi Kelurahan Tiga Binanga terjadi pada tahun 1999 dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.
Adapun batas-batas Kelurahan Tiga Binanga secara administratif adalah :
  1. Sebelah Utara berbatas dengan Uruk Biru;
  2. Sebelah Selatan berbatas dengan Desa Gunung;
  3. Sebelah Timur berbatas dengan Desa Kuala;
  4. Sebelah Barat berbatas dengan Desa Kuta Galuh.
Kelurahan (dahulu desa) Tiga Binanga didirikan oleh Marga Sebayang dari Desa Kuala sebagai marga tanah beserta dengan anak berunya Marga Sembiring Brahmana, Ginting Tampune dan Karo-Karo Sinulingga sebagai anak beru tanah dan kalimbubunya Marga Sembiring Meliala sebagai kalimbubu tanah. Tidak ada seorangpun yang tahu persis tahun berapa desa Tiga Binanga mulai berdiri, namun diperkirakan adalah pada awal abad ke-20. Dari hasil wawancara dengan seorang yang mengetahui sejarah berdirinya desa Tiga Binanga yaitu Endamalem br Sebayang dan saat ini sudah berumur kurang lebih 90 tahun diperoleh keterangan sebagai berikut di bawah ini.

Dulunya areal desa Tiga Binanga adalah merupakan tanah perladangan milik Marga Sebayang dari Desa Kuala. Pada waktu itu pekan yang terdekat dengan tanah perladangan ini dan desa di sekitarnya adalah desa Tiga Beringen, dimana persimpangan menuju desa Tiga Beringen dari jalan besar Kabanjahe-Kotacane berada di tanah perladangan Marga Sebayang (desa Tiga Binanga sekarang).

Di persimpangan menuju desa Tiga Beringen tersebut tumbuh satu pohon besar yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama "Batang Buah" dan tidak jauh dari Batang Buah itu terdapat sebuah lubuk besar yang merupakan pertemuan dari dua sungai yaitu Lau Namo Ratah dan Lau Bengap yang sering dikunjungi oleh orang-orang yang ingin beristirahat di pinggir lubuk itu.

Tidak jarang di bawah Batang Buah tersebut bertemu pedagang dan pembeli secara tidak sengaja karena sama-sama beristirahat sehingga terkadang terjadilah transaksi. Mula-mula baru sedikit, kemudian semakin banyak dan bahkan ada diantara pedagang dan pembeli yang tidak lagi melanjutkan perjalanannya ke Pekan Desa Tiga Beringen tetapi kemudian menjajakan dagangannya di bawah Batang Buah dan kemudian diikuti oleh pedagang lainnya sehingga suasana dibawah Batang Buah tersebut benar-benar telah berubah menjadi pekan yang baru.

Melihat perkembangan ini Marga Sebayang sebagai pemilik tanah perladangan itu mengambil inisiatif mendirikan kios-kios kecil untuk disewakan kepada para pedagang di hari pekan. Oleh karena keadaannya semakin ramai, maka Marga Sebayang ini akhirnya mendirikan rumah yang diikuti oleh anak beru dan kalimbubunya, serta orang-orang lainnya dengan izin dari Marga Sebayang. Jadi, di sekitar Batang Buah itu akhirnya berdirilah sebuah desa yang diberi nama Tiga Binanga.


Gambar: desa Gunung, Tiga Binanga

6 komentar:

  1. kebanyakan cerita nya aja tu,
    siapa yg bilang gak ada yg tau kapan berdiri nya tigabinanga ini...
    cuma keturunan nya aja yg tau,kapan berdiri kampung tigabinanga...
    selain tu,gak ada
    biar kam tau ea,yg bangun marga tigabinanga ini,ada 4 marga.sebayang ( ngadang ) karo-karo
    ( kurang tau namanya )
    ginting ( kakek dari pemilik galon tigabinanga )
    tarigan tua ( cawir )dan cawir ini adalah kakek ku...
    aku hanya mengatakan fakta sebenarnya..
    kurang jelas ceritanya ??
    liat di kantor lurah atau kantor camat tigabinanga,biar tau siapa aja nama dan marga pendiri-pendiri tigabinanga ini

    makasih........

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas tanggapannya, semoga anda benar..
    Mjj

    BalasHapus
  3. Baik buat nambah wawasan, seandainya kita semua perduli kelak anak cucu kita akan mengerti asal uslnya yang valid

    BalasHapus
  4. Perlu diadakan kajian sejarah, kalau perlu sama-sama kita lakukan biar kita memiliki sejarah tiga binanga yang benar tidak perlu marah2 kalau tau fakta kasih info aja biar diperbaiki,Kepada Irwan Tarigan maju terus untuk mengumpulkan data jangan menyerah, Mjj

    BalasHapus
  5. harapan sebayang cililitan15 Juli 2013 pukul 22.01

    bagi gini lah kita orang karo menanggapi sesuatu yang di buat teman bukan nya memberi solusi tapi menangapi negatip semua kalau memang anda mengerti yah coba jelasin agar kita mengerti ada engak selama ini si no coment ini ber cerita seperti saudara kita yang membuat cerita ini
    berubahlah sifat sifat orang yang selalu merasa benar dari Harapan sebayang di cililitan

    BalasHapus
  6. Tigabinanga itu merupakan suatu wilayah kelurahan, yang masarakatnya mengharapkan kesejahteraan. masa lalu dan kini hanya sebagai data untuk yang akan datasng. tak perlu marga kalau hanya sebagai legimitasi kekuasdaan semu. yang penting kita meningkatka masdyarakat Tiga binanga.

    BalasHapus